Tuesday, July 8, 2014

Siapakah Presiden ke –7 republik Indonesia ?

Besok ,9 Juli 2014 merupakan pemilu pemilihan Capres dan Cawapres ke-7 setelah sebelumnya 

  1. th 1945 - 1967
  2. th 1967 - 1998
  3. Bacharuddin Jusuf Habibie th 1998 -1999
  4. Abdurrahman Wahid th 1999 - 2001
  5. Megawati Soekarnoputri th 2001- 2004
  6. Susilo Bambang Yudhoyono th 2004 – 2014

Insya Allah dengan Rahmat dan Ridho Allah Jalla wa jallalu, siapapun Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia ini akan lebih baik lagi dan membawa kemakmuran dan keadilan bagi rakyat Indonesia.Dimana Capres dan Cawapres no. 1 “ Prabowo dan Hatta “ sedangkan Capres dan Cawapres no. 2 “ Jokowi dan Jusuf Kalla “ membawa Visi dan Misi yang baik semua bila mampu diimplementasikan ke bangsa Indonesia ini,adapun Visi dan misi beliau-beliau ini adalah sebagai berikut :

Visi dan misi Prabowo-Hatta
Prabowo-Hatta mendeklarasikan visi yang sepenuh-penuhnya menjadi maksud dan tujuan dari para Pendiri Bangsa, yaitu:
Membangun Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur serta bermartabat
Dan untuk itu Prabowo-Hatta akan mengemban MISI sebagai berikut :
1. Mewujudkan Indonesia yang berdaulat, aman dan damai, bermartabat, demokratis, berperan aktif dalam perdamaian dunia, serta konsisten melaksanakan Pancasila dan UUD 45.
2. Mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, berkerakyatan, dan percaya diri menghadapi globalisasi.
3. Mewujudkan Indonesia yang berkeadilan sosial, dengan sumber daya manusia yang berakhlak berbudaya luhur; berkualitas tinggi: sehat, cerdas, kreatif dan trampil.

Visi Misi Jokowi-JK
Untuk lima tahun kedepan, pemerintahan kami akan dipandu oleh visi sebagai berikut:
Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.
Gotong royong merupakan intisari dari ideologi Pancasila 1 Juni 1945. Kami berkeyakinan bahwa tanggung jawab untuk membangun bangsa ke depan harus dilakukan dengan cara musyawarah dalam memutuskan dan gotong royong dalam kerja. Kekuatan rakyat adalah Gotong Royong, dimana rakyat secara bahu-membahu menyelesaikan berbagai hambatan dan tantangannya ke depan.
Kami menyadari untuk mewujudkan ideologi itu bukan kerja orang perorang ataupun kelompok. Ideologi memerlukan alat kolektif yang namanya gotong royong. Dengan kolektivitas itulah ruhideologi akan memiliki raga, keberlanjutan dan sekaligus kekuatan maha dasyat. Sedangkan kata-kata berdaulat, mandiri dan berkepribadian adalah amanat Pancasila 1 Juni 1945 dan TRISAKTI.
Berdaulat adalah hakikat dari kemerdekaan, yaitu hak setiap bangsa untuk menentukan nasibnya sendiri dan menentukan apa yang terbaik bagi diri bangsanya. Oleh karena itu, pembangunan, sebagai usaha untuk mewujudkan kedaulatan sebagai negara merdeka, merupakan upaya membangun kemandirian. Namun, kemandirian yang dimaksudkan bukanlah kemandirian dalam keterisolasian, tetapi didasarkan pada kesadaran akan adanya kondisi saling ketergantungan dalam kehidupan bermasyarakat, baik dalam suatu negara maupun antar-bangsa. Kemandirian yang demikian adalah paham yang proaktif dan bukan reaktif atau defensif. Bangsa yang berdaulat dan mandiri adalah bangsa yang mampu mewujudkan kehidupan sejajar dan sederajat dengan bangsa lain. Oleh karena itu, untuk membangun kemandirian, mutlak diperlukan perkuatan kemampuan nasional di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Kemampuan untuk berdaya saing menjadi kunci untuk mencapai kemajuan sekaligus kemandirian.
Bangsa yang berdaulat dan mandiri adalah bangsa yang mampu mewujudkan kehidupan sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang telah maju dengan mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan sendiri. Oleh karena itu, untuk membangun kemandirian, mutlak harus dibangun dengan memperkuat kemampuan nasional di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Kemampuan untuk berdaya saing menjadi kunci untuk mencapai kemajuan sekaligus kemandirian. Namun demikian, kemandirian yang dimaksudkan bukanlah kemandirian dalam keterisolasian. Kemandirian mengenal adanya kondisi saling ketergantungan yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan bermasyarakat, baik dalam suatu negara maupun bangsa. Terlebih lagi dalam era globalisasi dan perdagangan bebas ketergantungan antar bangsa semakin kuat. Kemandirian yang demikian adalah paham yang proaktif dan bukan reaktif atau defensif. Kemandirian merupakan konsep yang dinamis karena mengenali bahwa kehidupan dan kondisi saling ketergantungan senantiasa berubah, baik konstelasinya, perimbangannya, maupun nilai-nilai yang mendasari dan mempengaruhinya.
Kemandirian suatu bangsa tercermin, antara lain, pada ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan kebutuhan dan kemajuan pembangunannya; kemandirian aparatur pemerintah dan aparatur penegak hukum dalam menjalankan tugasnya; kemampuan untuk memenuhi pembiayaan pembangunan yang bersumber dari dalam negeri yang makin kokoh dan berkurangnya ketergantungan kepada sumber luar negeri; dan kemampuan memenuhi sendiri kebutuhan pokok, yang disertai dengan keunggulan dalam inovasi, kreativitas, intergritas, dan etos kerja sumber daya manusia. Kemajuan suatu bangsa harus ditandai dengan sumber daya manusia yang memiliki kepribadian bangsa, berakhlak mulia, dan memiliki tingkat pendidikan, produktivitas dan harapan hidup yang tinggi. Bangsa yang maju adalah bangsa yang mampu memenuhi kebutuhan dasar rakyatnya, meningkatkan pendapatan dan pembagiannya, menyediakan infrastruktur yang baik, serta memiliki sistem dan kelembagaan politik, termasuk hukum, yang berjalan dengan baik. Bangsa yang maju adalah bangsa yang mampu memberi keadilan bagi seluruh rakyatnya, menjamin hak-hak, keamanan, dan ketenteraman warganya tanpa ada diskriminasi dalam bentuk apapun.
Kepribadian dalam kebudayaan harus dicerminkan dalam setiap aspek kehidupan, baik hukum, ekonomi, politik, sosial budaya, maupun pertahanan keamanan. Kemandirian dan kemajuan suatu bangsa tidak boleh hanya diukur dari perkembangan ekonomi semata. Kemandirian dan kemajuan juga tercermin dalam kelembagaan, pranata-pranata, dan nilai-nilai yang mendasari kehidupan politik dan sosial. Secara lebih mendasar lagi, kemandirian sesungguhnya mencerminkan sikap seseorang atau sebuah bangsa mengenai jati dirinya, masyarakatnya, serta semangatnya dalam menghadapi berbagai tantangan. Karena menyangkut sikap, kemandirian pada dasarnya adalah masalah budaya dalam arti seluas-luasnya.
Upaya untuk mewujudkan Visi Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong itu akan ditempuh melalui misi sebagai berikut:
1.Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2.Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan Negara hukum.
3.Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
4.Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
5.Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing.
6.Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional
7.Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Sumber: Merdeka.com

Ingat siapapun yang kita pilih nantinya akan menentukan roda pemerintahan Indonesia 5 tahun ke depan, jadi kita benar-benar harus memikirkan dan menentukan kira-kira mana yang bisa terwujud oleh janji-janji para Capres dan Cawapres kita ini.

Jayalah Indonesiaku,makmurlah Indonesiaku,diridhoilah Indonesiaku … aamiin Ya Allah

   
Selengkapnya...

Friday, October 1, 2010

Dzikir Berjamaah sudah ada sejak Zaman Rosululloh SAW

Sekte wahabi muncul pada abad 14 hijriah, mereka ini merupakan penyakit dalam tubuh muslimin yg telah menyerang hampir seluruh Negara muslimin dimuka bumi. Mereka ini selalu mengada adakan dan mempermasalahkan hal hal yg tidak pernah dipermasalahkan oleh Ulama Besar, Para Imam, para Tabi’in, para sahabat, bahkan Rasul saw. Hal ini, tidak mengakategorikan Ibn Abdulwahhab sebagai Imam Madzhab, karena seorang Imam Madzhab adalah orang yg suci dari mencaci maki muslimin, apalagi menganggap musyrik pada ahli syahadat, atau menganggap perbuatan sahabat rasul radhiyallahu’anhum adalah Bid?ah munkarah. Imam madzhab adalah pewaris Rasul saw, orang yg berjiwa arif dan lidahnya selalu basah berdzikir kepada Allah, mendoakan yg sesat, mendoakan hidayah bagi orang kafir, demikian pulalah Lidah Rasul saw.

Dzikir berjamaah sejak zaman Rasul saw, sahabat, tabi’in tak pernah dipermasalahkan, bahkan merupakan sunnah rasul saw, dan pula secara akal sehat, semua orang mukmin akan asyik berdzikir, dan hanya syaitan yg benci akan hangus terbakar dan tak tahan mendengar suara dzikir. kita bisa bandingkan mereka ini dari kelompok mukmin, atau kelompok syaitan yg sesat.., dengan cara mereka yg memprotes dzikir jamaah, telinga mereka panas, dan ingin segera kabur bila mendengar jamaah berdzikir.

1). para sahabat berdoa bersama Rasul saw dengan melantunkan syair (Qasidah/Nasyidah) di saat menggali khandaq (parit) Rasul saw dan sahabat2 radhiyallhu?anhum bersenandung bersama sama dengan ucapan : “HAAMIIIM LAA YUNSHARUUN..”. (Kitab Sirah Ibn Hisyam Bab Ghazwat Khandaq). Perlu diketahui bahwa sirah Ibn Hisyam adalah buku sejarah yg pertama ada dari seluruh buku sejarah, yaitu buku sejarah tertua. Karena ia adalah Tabi’in.

2). saat membangun Masjidirrasul saw : mereka bersemangat sambil bersenandung : “Laa ‘Iesy illa ‘Iesyul akhirah, Allahummarham Al Anshar wal Muhaajirah” setelah mendengar ini maka Rasul saw pun segera mengikuti ucapan mereka seraya bersenandung dengan semangat : “Laa ‘Iesy illa ‘Iesyul akhirah, Allahummarham Al Anshar wal Muhajirah.. ” (Sirah Ibn Hisyam Bab Hijraturrasul saw- bina’ masjidissyarif hal 116)

3). ucapan ini pun merupakan doa Rasul saw demikian diriwayatkan dalam shahihain

4). Firman Allah swt :

“SABARKANLAH DIRIMU BERSAMA KELOMPOK ORANG ORANG YG BERDOA PADA TUHAN MEREKA SIANG DAN MALAM SEMATA MATA MENGINGINKAN KERIDHOAN NYA, DAN JANGANLAH KAU JAUHKAN PANDANGANMU (dari mereka), UNTUK MENGINGINKAN KEDUNIAWIAN.” (QS Alkahfi 28)

Ayat ini turun ketika Salman Alfarisi ra berdzikir bersama para sahabat, maka Allah memerintahkan Rasul saw dan seluruh ummatnya duduk untuk menghormati orang2 yg berdzikir. Mereka (sekte wahabi) mengatakan bahwa ini tidak teriwayatkan bentuk dan tata cara dzikirnya, ah..ah?ah.. Dzikir ya sudah jelas dzikir.., menyebut nama Allah, mengingat Allah swt, adakah lagi ingin dicari pemahaman lain?,

5). Sahabat Rasul radhiyallahu’anhum mengadakan shalat tarawih berjamaah, dan Rasul saw justru malah menghindarinya, mestinya merekapun shalat tarawih sendiri sendiri, kalau toh Rasul saw melakukannya lalu menghindarinya, lalu mengapa Generasi Pertama yg terang benderang dg keluhuran ini justru mengadakannya dengan berjamaah.., Sebab mereka merasakan ada kelebihan dalam berjamaah, yaitu syiar, ah..ah..ah.. mereka masih butuh syiar dibesarkan, apalagi kita dimasa ini..,

maka kalau ada pertanyaan : “siapakah yg pertama kali mengajarkan Bid’ah hasanah?, maka kita dengan mudah menjawab, yg pertama kali mengajarkannya adalah para Sahabat Rasul saw, karena saat itu Umar ra setelah bersepakat dengan seluruh sahabat untuk jamaah tarawih, lalu Umar ra berkata : “WA NI’MAL BID’AH HADZIH..”. (inilah Bid’ah yg terindah). Siapa lebih tahu makna menghindari bid’ah?, Umar bin Khattab ra, makhluk nomer dua paling mulia di ummat ini bersama seluruh sahabat radhiyallahu’anhum.., atau madzhab sempalan abad ke 20 ini.

6). Lalu para tabi’in sebab cinta mereka pada sahabat, maka mereka menggelari setiap menyebut nama sahabat dengan ucapan Radhiyalahu’anhu/ha/hum. Inipun tak pernah diajarkan oleh Rasul saw, tak pula pernah diajarkan oleh sahabat, walaupun itu berdalilkan beberapa ayat didalam alqur’an bahwa bagi mereka itu kerdhoan Allah, namun tak pernah ada perintah dari Rasul saw untuk menggelari setiap nama sahabat beliau saw dg ucapan radhiyallahu’anhu/ha/hum. Inipun Bid’ah hasanah, kita mengikuti Tabi’in mengucapkannya krn cinta kita pd Sahabat.

7). Khalifah Umar bin Abdul Aziz menambahkan lagi dengan menyebut nyebut nama para Khulafa?urrasyidin dalam khotbah kedua pada khutbah jumat, Ied dll.., inipun bid?ah, tak pernah diperbuat oleh para Tabi’in, Sahabat, bahkan Rasul saw, namun diada adakan karena telah banyak kaum mu’tazilah yg mencaci sahabat dan melaknat para Khulafa’urrasyidin, maka hal ini mustahab saja, (baik dilakukan), tak ada pula yg benci dengan hal ini kecuali syaitan dan para tentaranya.

Lalu kategori Bid’ah ini pun muncul entah darimana?, membawa hadits : “Semua Bid'ah adalah sesat dan semua sesat adalah di neraka”. Menimpakan hadits ini pada kelompok sahabat. Ah..ah..ah… adakah seorang muslim mengatakan orang yg memanggil nama Allah Yang Maha Tunggal, menyebut nama Allah dengan takdhim, berdoa dan bermunajat, mereka ini sesat dan di neraka?, Orang yg berpendapat ini berarti ia telah mengatakan seluruh nama nama diatas adalah penduduk neraka termasuk Umar bin Khattab ra dan seluruh sahabat, dan seluruh tabi?in, dan seluruh ulama ahlussunnah waljama’ah termasuk Sayyidina Muhammad saw, yg juga diperintah Allah untuk duduk bersama kelompok orang yg berdoa, dan beliau lah saw yg mengajarkan doa bersama sama.

Kita di Majelis Majelis menjaharkan lafadz doa dan munajat untuk menyaingi panggung panggung maksiat yg setiap malam menggelegar dengan dahsyatnya menghancurkan telinga, berpuluh ribu pemuda dan remaja MEMUJA manusia manusia pendosa dan mengelu elukan nama mereka..

Salahkah bila ada sekelompok pemuda mengelu-elukan nama Allah Yang Maha Tunggal?, menggemakan nama Allah?, apakah Nama Allah sudah tak boleh dikumandangkan lagi dimuka bumi?.??!! Seribu dalil mereka cari agar Nama Allah tak lagi dikumandangkan.. cukup berbisik bisik..!, sama dengan komunis yg melarang meneriakkan nama Allah, dan melarang kumpulan dzikir.. Adakah kita masih bisa menganggap kelompok wahabi ini adalah madzhab..?!!

Kita Ahlussunnah waljama?ah berdoa, berdzikir, dengan sirran wa jahran, di dalam hati, dalam kesendirian, dan bersama sama. Sebagaimana Hadist Qudsiy Allah swt berfirman :

“BILA IA (HAMBAKU) MENYEBUT NAMAKU DALAM DIRINYA, MAKA AKU MENGINGATNYA DALAM DIRIKU, BILA MEREKA MENYEBUT NAMAKAU DALAM KELOMPOK BESAR, MAKA AKUPUN MENYEBUT (membanggakan) NAMA MEREKA DALAM KELOMPOK YG LEBIH BESAR DAN LEBIH MULIA”. (HR Bukhari Muslim).

Saran Ustadz Arifin Ilham dan saya , kita doakan saja madzhab sempalan abad ke 20 ini, agar mereka diberi hidayah dan kembali kepada kebenaran. Wahai Allah, telah terkotori permukaan Bumi Mu dengan sanubari sanubari yg disesatkan syaitan, maka hujankanlah hidayah Mu pada mereka agar mereka mau kembali pd kebenaran, beridolakan sang Nabi saw, beridolakan Muhajirin dan Anshar, berakhlak dengan akhlak mereka, sopan dan rendah hati sebagaimana mereka. Demi Kemuliaan Ramadhan, Demi Kemuliaan Shiyaam walqiyaam, Demi Kemuliaan Nuzululqur’an, dan Demi Kemuliaan Muhammad Rasulullah saw, amiin.

dicopas langsung dr FB Ustd Arifin ILham

Selengkapnya...

Saturday, April 11, 2009

Nama anak laki-laki B

Huruf B
No. Nama Artinya
01. Basil= (1) Singa (2) Pemberani
02. Badar= Bulan Purnama
03. Badruddin= Bulan purnama agama
04. Bariq =Bercahaya - kemilau
05. Bassam= Selalu senyum
06. Basim =Tersenyum
07. Basyir =Pemberi kabar gembira
08. Bahauddin= Keindahan agama
09. Bahir =Elok
10. Badri =Mempercepat jalannya
11. Bahi =Indah
12. Burhan= Dalil - Bukti - Cahaya
13. Bakri =Pagi-pagi benar
14. Baqir= Pembelah
15. Burhanuddin= Dalil (cahaya) agama
16. Bakir =Pagi-pagi benar
17. Bariz =Menonjol
18. Bisyir =Berita gembira
19. Banan =Ujung jari
20. Badil =Pengganti
21. Baliq= Fasih
22. Budair= Berjalan cepat
23. Buraid =Dingin
24. Bukhori =Imam perawi hadist
25. Badruttamam =Bulan purnama
26. Badruzzaman =Bulan purnama bagi jaman


ABDJAD
A Selengkapnya...

Nama anak laki-laki A

Nama-nama Untuk laki-laki
Huruf A

No. Nama Artinya
01. Amin = Pemegang Amanat
02. Anis = Ramah tamah dalam pergaulan
03. Amanullah = Keamanan dari Allah
04. Akram = Lebih Mulia
05. Ahmad = Terpuji
06. Ad-ham = (1) Tali rantai, (2) Peninggalan Kuno

07. Aslam = (1) Lebih selamat, (2) Masuk Islam
08. Arsalan = Nama seorang tokoh Islam
09. Aiman = Kanan
10. Arhab = Memanjakan
11. As'ad = Bahagia
12. Adib = Beradab
13. Addar = Quthni Seorang imam perawi hadist
14. Attirmidzi = Imam perawi hadist
15. Aththobarani = Imam perawi hadist
16. Al Baihaqi = Imam perawi hadist
17. Annasai = Imam perawi hadist
18. Asyraf = Lebih mulia
19. Amir = Penguasa - pemimpin
20. Anas = Mesra - periang
21. Althaf = Lebih lembut
22. Amjad = Lebih mulia
23. Ahnaf = Lebih suci (Lurus)
24. Anwar = Lebih bersinar
25. Arhab = Lebih lebar dan luas
26. Azhar = Lebih cerah
27. Aufa = Lebih tepat
28. Anjab = Lebih utama dan bernilai
29. Akhdan = Sahabat
30. Akmal = Lebih lengkap (sempurna)
31. Abrar = Golongan yang berbuat kebajikan
32. Aflah = Lebih sukses
33. Anshar = Kaum Anshar sahabat Nabi saw
34. Amrullah = Perintah Allah
35. Asad = Singa
36. Afdhol = Lebih Utama
37. 'Aashim = Menjauhi maksiat
38. 'Aamir = Memakmurkan
39. 'Atiq = (1) Ka'bah (2) yang dimerdekakan
40. 'Adli = Adil
41. 'Arif = Arif bijaksana
42. 'Adnan = Nama orang dahulu
43. 'Aali = Tinggi
44. 'Adil = Adil
45. 'Abduh = Hamba-Nya
46. 'Azzan = Nama orang Dahulu
47. 'Azzam = Kebulatan tekad
48. 'Azmi = Keteguhan hati
49. Athallah = Karunia Allah
50. 'Aqil = Yang baik budi
51. 'Aun = Pertolongan
52. 'Aafi = Yang mengampuni
53. 'Aathif = Belas kasih
54. Alauddin = Kemulian agama
55. 'Aakif = Beritikaf
56. 'Aqib = Balasan yang baik
57. 'Afif = Punya harga diri
58. 'Aatik = (1) Pemurah (2) Yang murni
59. 'Alim = Berilmu
60. 'Abid = Beribadah
61. 'Abbad = Tekun beribadah
62. 'Ariq = (1) baik Budi (2) Mulia asalnya
63. Antar = Berani dalam peperangan


LIAT JUGA
A B C D E F G H I J K L M
Selengkapnya...

Wednesday, April 8, 2009

Nama Anak dengan memakai Asmaul Husna

Nama-nama Dengan AL ASMAULHUSNA
No. Bahasa Arab Artinya
01. Arrahman Maha Pemurah
02. Arrahim Maha Penyayang
03. Almalik Maha Raja
04. Al Quddus Maha Bersih dari noda dan cacat
05. As Salam Maha Pemberi Ketentraman
06. Al Mu'min Maha Pemberi Keamanan
07. Al Muhaimin Maha Pelindung dan Pengawas
08. Al Aziz Maha Perkasa
09. Al Jabbar Maha Agung
10. Al Mutakabbir Maha Angkuh
11. Al Kholiq Maha Pencipta
12. Al Bari' Maha Pencipta dari tidak ada

13. Al Mushawir Maha Pembentuk
14. Al Ghaffar Maha Pemberi Ampun
15. Al Kahhar Maha Menentukan
16. Al Wahhab Maha Pemberi
17. Al Razzak Maha Pemberi Rezeki
18. Al Fattah Maha Pembuka
19. Al Aliim Maha Mengetahui
20. Al Qobidh Maha Pemegang dan Penahan
21. Al Baasith Maha Pelepas
22. Al Khofidh Maha Merendahkan
23. Ar Rafii' Maha Meninggikan
24. Al Muiz Maha Memuliakan
25. Al Mudzil Maha Menghinakan
26. As Samii' Maha Mendengar
27. Al Bashir Maha Melihat
28. Al Hakam Maha Penghukum
29. Al Adl Maha Adil
30. Al Latif Maha Lembut
31. Al Khobir Maha Mengetahui
32. Al Halim Maha Penyantun ( Maha Tenang dan Sabar )
33. Al Adhim Maha Agung
34. Al Ghafur Maha Pengampun
35. Asy Syakur Maha Pembalas Jasa
36. Al 'Aliyyu Maha Tinggi
37. Al Kabir Maha Besar
38. Al Hafiidh Maha Pemelihara
39. Al Muqiit Maha Pemberi Pangan
40. Al Hasiib Maha Menghitung
41. Al Jalil Maha Sempurna
42. Al Karim Maha Pemurah
43. Ar Raqiib Maha Mengawasi
44. Al Mujib Maha Mengabulkan
45. Al Waasi' Maha Luas
46. Al Hakiim Maha Bijaksana
47. Al Wadud Maha Mengasihi
48. Al Majiid Maha Mulia
49. Al Baa'its Maha Membangkitkan
50. Asy Syahid Maha Menyaksikan
51. Al Haq Maha Benar
52. Al Wakil Maha Mewakili
53. Al Qowi Maha Kuat
54. Al Wali Maha Pelindung (Penolong)
55. Al Matiin Maha Kokoh/Teguh
56. Al Hamiid Maha Terpuji
57. Al Muhshi Maha Menghitung
58. Al Mubdi' Maha Memulai
59. Al Mu'id Maha Mengembalikan
60. Al Muhyi Maha Menghidupkan
61. Al Mumit Maha Mematikan
62. Al Hayyu Maha Hidup
63. Al Qayyum Maha Berdiri Sendiri
64. Al Waajid Maha Menemukan
65. Al Majid Maha Memiliki Kemuliaan
66. Al Wahid Maha Esa (Tunggal)
67. Al Ahad Maha Esa (Tunggal)
68. Ash Shomad Tempat bergantung dan Memohon
69. Al Qaadir Maha Kuasa (Mampu)
70. Al Muqtadir Maha Berkuasa
71. Al Muqoddim Maha Mendahulukan
72. Al Muakhir Maha Mengakhirkan
73. Al Awwal Maha Awal
74. Al Akhir Maha Akhir
75. Adh Dhahir Maha Jelas Kekuasaannya
76. Al Bathin Maha Tidak tampak (kelihatan) DzatNya
77. Al Waali Maha Menguasai
78. Al Mutaali Maha Tinggi
79. Al Barru Maha Baik
80. At Tawwab Maha Penerima taubat
81. Al Muntaqim Maha Penyiksa
82. Al Afuwwu Maha Pemaaf
83. Ar Rauf Maha Belas Kasihan
84. Maalikul Mulki Maha Memiliki Kerajaan
85. Dzuljalali Walikram Maha Memiliki Keagungan dan Kemuliaan
86. Al Muqsith Maha Adil
87. Al Jaami' Maha Mengumpulkan (Menghimpun)
88. Al Ghani' Maha kaya
89. Al Muqhni Maha Pemberi Kekayaan
90. Al Maani' Maha Mencegah
91. Adh Dhaarru Maha Pemberi Madharat
92. An Naafi' Maha Pemberi Manfaat
93. An Nur Maha Pemberi cahaya
94. Al Haadi Maha Pemberi Petunjuk
95. Al Badii' Maha Pencipta Keindahan
96. Al Baaqi Maha kekal
97. Al Waarits Maha Mewarisi
98. Ar Rasyid Maha Pemberi Petunjuk
99. Ash Shabur Maha Penyabar

Nama-nama Nabi dan Rasul
No. Nama No. Nama
01. Adam 14. Musa
02. Idris 15. Harun
03. Nuh 16. Dzulkifli
04. Hud 17. Dawud
05. Shaleh 18. Sulaiman
06. Ibrahim 19. Ilyas
07. Luth 20. Ilyasa
08. Isma'il 21. Yunus
09. Ishaq 22. Zakaria
10. Ya'qub 23. Yahya
11. Yusuf 24. Isa
12. Ayyub 25. Muhammad
13. Syuaib

________________________________________
[Home][Nama dengan Asmaulhusna][Nama Para Nabi & Rasul] [Nama untuk Laki-laki & Perempuan]

liat juga

http://apakah-islam.blogspot.com/2009/04/nama-yang-dilarang-islam.html

http://apakah-islam.blogspot.com/2009/04/nama-anak-amanah-allah.html


Selengkapnya...

Tips Nama Anak kita

Bagi kita yang akan menjadi seorang ayah atau ayah yang yang akan mempunyai anak yang kedua,ketiga dst...(waw maunya berapa banyak nih...!!!).Tips berikut rasanya layak juga kita simak .

9 TIPS MEMBERI NAMA ANAK:
Memberikan nama untuk anak itu susah-susah gampang. Salah-salah nama bisa jadi beban buat si Anak. Maka hati-hatilah dalam memberikan nama untuk anak tersayang. Karena nama akan disandang seumur hidupnya.

1. Nama itu mengandung do'a.
Nama anak itu cermin harapan orang tua. Nama itu mengandung Do'a. Tetapi do'anya yang singkat saja. Kalau terlalu panjang nanti dikira Tahlil atau Wirid. Kalau dipanggil bukannya nengok, malah bilang "Amiinn.."


2. Nama jangan nyusahin orang Kelurahan
Nama anak mudah dibaca dan mudah ditulis. Meskipun tampaknya bagus, jangan pakai huruf mati yang digandeng-gandeng atau didobel-dobel (mis. Lloyd, Nikky, Thasya dll). Biasanya sama petugas Kelurahan akan terjadi salah tulis dalam pembuatan Akta Kelahiran, Kartu Keluarga, KTP dll.
Nah... nggak enaknya lagi kalo kita minta revisi biasanya kena biaya lagi... dan prosesnya lama lagi.

3. Nama jangan cuma satu kata
Minimal ada First Name, Nick Name dan Family name gitu loh.... Ini penting terutama kalo pas lagi ngurus Paspor atau Visa. Nggak jadi berangkat ke Amrik hanya gara-gara namanya cuma Prakoso atau Pamuji atau Paryono khan kesiaan...

4. Nama jangan terlalu panjang
Nama yang panjang bererot bisa bikin susah si pemilik nama. Disamping susah ngingetnya, juga ngerepotin waktu ngisi formulir pendaftaran masuk Perguruan Tinggi Negeri (dulu UMPTN). Itu lho..yang ngitemin buletan-buletan pakai pensil 2B. Capeek khaan... Nama panjang seperti Siti Hartati Riwayati Mulianingsih Adiningrum Mekar Berseri Sepanjang Hari.... adalah sangat-sangat not-recommended.

5. Nama anak bersifat internasional
Anak kita hidup dimasa depan, di era globalisasi dimana hubungan dengan dunia internasional amat sangat intens. Jadi jangan mempersulit anak dengan nama-nama yang sulit di-eja. Nama Saklitinov msalnya orang Jepang nyebutnya Sakuritino, orang Sunda bilang aktinop orang Amrik bilang
Sechlaytinove... Syusah khaaannn Padahal maksudnya Sabtu Kliwon Tiga November...

6. Ketahuilah arti nama anak
Ketahuilah arti nama anak. Jangan memberikan nama hanya karena enak diucapkan atau bagus ditulisnya. Nama Jalmowono memang sepintas enak diucapkan dan bagus kalo ditulis tetapi ketahuilah bahwa Jalmowono itu artinya Orang Utan.

7.Jangan pakai nama artis.
Nama artis memang bagus-bagus, cuma masalahnya kalau artis itu kelakuannya baik... lha kalau jadi bahan gosip melulu khan jadi beban juga buat si anak. Lagian pakai nama artis itu tandanya anda gak kreatif dalam bikin nama.

8. Abjad huruf pertama nama anak.
Huruf pertama "A" pada nama anak ada enak gak enaknya. Gak enaknya kalau pas ada ujian/test/wawancara sering dipanggil duluan. Gak sempet nanya-nanya ama temannya. Tapi kadang-kadang juga pas giliran dapat pembagian apa gitu, dapetnya juga sering duluan. Sebaiknya ambil huruf pertama itu antara D sampai K. Cukupan lah... Huruf depan Z... wah.. biasanya adanya dibawah...

9. Jangan sok Kebarat-baratan
Jangan memberi nama anak dengan bergaya kebarat-baratan, biar dibilang keren. Kudu diinget, anda lahir di Indonesia, orang Indonesia, kultur ya tetap orang Indonesia. Kalau nama keindo-indoan, tapi mukanya ya melayu-melayu juga, malu sendiri kan, anaknya ya ortunya.. Lagian kalo kejepit toh bilangnya "adawww...." bukan "Oh my God.."

(unknown author, yang jelas orang Indo)
BACA JUGA
http://apakah-islam.blogspot.com/2009/04/nama-yang-dilarang-islam.html

http://apakah-islam.blogspot.com/2009/04/nama-anak-amanah-allah.html

Selengkapnya...

Nama yang dilarang Islam

Dalam Agama Samawi Islam ada nama-nama yag patut kita waspadai jangan sampai maksud hati kita ingin memberikan nama yang baik buat anak kita ..eh malah berakibat buruk. Saya ada mengumpulkan nama-nama tersebut yang mungkin di dunia maya ini sudah ada rekan-rekan yang pernah menampilkan atau membacanya.Kita saling sharing saja ya..toh buat kebaikan tak ada salahnya,mana tahu saja perbuatan kita ini dicatat oleh sang Malaikat sebagai Ibadah dan diRidhoi oleh Allah Azza wa Jalla..amin ya Allah
Nama-nama Dilarang dalam Islam










Abkam = Tidak celik, buta

Abiqah = Hamba yang lari dari tuannya

Afinah = Yang bodoh

Asyar = Paling jahat

Asyirah = Yang tidak bersyukur atas nikmat

Amah = Hamba suruhan perempuan

Baghiah = Yang zalim, jahat

Bahimah = Binatang

Balidah = Yang bodoh, bebal

Bakiah = Yang menangis, merengek

Baqarah = Lembu Betina

Batilah = Yang batil, tidak benar

Dabbah = Binatang

Dahriyah = Yang mempercayai alam wujud dengan sendirinya

Dahisyah = Goncang, stress

Darakah = Kedudukan yang rendah

Daniyah = Yang lemah dan hina

Dami'ah = Yang mengalir air matanya

Fasidah = Yang rosak, yang binasa

Fasiqah = Yang jahat, si fasik

Fasyilah = Gagal, kalah

Fajirah = Yang jahat, yang berdosa

Faji'ah = Kecelakaan

Ghafilah = Yang lalai, yang leka

Ghailah = Kecelakaan, bencana

Ghaibah = Hilang

Ghasibah = Perampas, perompak

Ghamitah = Yang tidak mensyukuri nikmat

Ghawiah = Yang sesat, yang mengikut hawa nafsu

Haqidah = Yang dengki

Hasidah = Yang hasad

Hazinah = Yang sedih

Huzn = Kesedihan

Khabithah = Yang jahat, yang keji

Khali'ah = Yang tidak segan silu, mengikut hawa nafsu

Khati'ah = Yang bersalah, yang berdosa

Khasirah = Yang rugi

Khamrah = Arak

Jariah = Hamba suruhan perempuan

Jafiah = Yang tidak suka berkawan

Kaibah = Yang sedih

Kafirah = Yang kafir, yang ingkar

Kamidah = Yang hiba, yang sangat berduka

Kazibah = Pendusta, pembohong

Lahab = Bara api

Laghiah = sia-sia, tidak berfaedah

La'imah = Yang tercela

Lainah = Yang terkutuk

Lahifah = Yang sedih, menyesal dan dizalimi

Maridah = Yang menderhaka

Majinah = Yang bergurau senda tanpa perasaan malu

Majusiah = Agama menyembah api atau matahari

munafikah = Yang munafik

Musibah = Celaka, bencana, kemalangan

Nariah = Api

Nasyizah = Yang menderhaka dan melawan suami

Najisah = Yang najis dan kotor

Qabihah = Yang buruk, hodoh

Qatilah = Pembunuh

Qasitah = Yang melampaui batasan dan menyeleweng dari kebenaran

Qazurah = Kejahatan, perzinaan

Rajimah = Yang direjam, yang dilaknat

Razi'ah = Kecelakaan, musibah

Razilah = Yang keji dan hina

Sakitah = Yang jatuh, yang hina, yang jahat

Safilah = Yang rendah dan hina

Sahiah = Yang pelupa

Sakirah = Pemabuk

Syafihah = Yang bodoh

Syaridah = Yang diusir

Syaqiyah = Yang menderita

Syarrul Bariyyah = Sejahat-jahat manusia

Syani'ah = Yang buruk

Syarisah = Yang buruk akhlak

Syatimah = Maki hamun

Syariqah = Pencuri

Talifah = Yang rosak, yang binasa

Tarbiyah = Yang papa kedana

Tarikah = Anak dara tua

Tafihah = Karut

Talihah = Yang tidak baik

Yaisah = Yang berputus asa

Yabisah = Yang kering, yang sedikit kebaikannya

Wahinah = Penakut

Waqihah = Yang kurang sopan dan malu

Wasikhah = Yang kotor

Wasyiah = Yang mengumpat, yang mengadu dombakan orang

Wahimah = Yang lemah

Wahiah = Yang lemah, yang jatuh, yang buruk

Wajilah = Penakut

Wailah = Bencana, keburukan

Waqi'ah = Pertempuran dalam peperangan, umpatan

Zalijah = Kebinasaan

Zalilah = Yang hina

Zalimah = Yang zalim

Zaniyah = Penzina, pelacur

Zufafah = Racun pembunuh
Selengkapnya...

 
© Copyright by Apakah Islam itu ?